Rusia memimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan militer
Angkatan Bersenjata Federasi Rusia sedang mengembangkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) militer jauh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh staf Center For Naval Analysis (CNA), membaca laporannya kepada perwakilan Pentagon, yang dikhususkan untuk potensi Rusia di militer bola.
Jadi, menurut materi portal NextGov, presentasi yang disajikan menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat Amerika lebih memiliki status monopoli dalam upaya menyatukan semua potensi militernya menjadi satu jaringan di bawah kontrol AI. Federasi Rusia juga berkembang ke arah ini.
Juga, menurut catatan laporan, selama beberapa tahun terakhir, Angkatan Bersenjata Rusia telah aktif mempromosikan konsep kecerdasan buatan yang disebut "Sistem Kontrol Otomatis" (ACS).
Dan menurut data Amerika, dalam dokumentasi Rusia, sistem ini digambarkan sebagai sistem yang mengotomatiskan berbagai proses dan fungsi kontrol pasukan dan/atau senjata, termasuk pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan transmisi informasi, yang sangat penting untuk mengoptimalkan komando dan kontrol pasukan dan senjata.
Apa yang diketahui tentang perkembangan Rusia
Dari data laporan CNA, dikatakan bahwa tes pertama ACS dimulai di Rusia pada 2019. Seperti diketahui, bahkan ada tiruan serangan di Semenanjung Krimea. Selama pengujian, radar S-400 dan baterai dengan sistem rudal Pantsir-S digabungkan.
Sistem ACS menggunakan AI untuk mendeteksi target dan mengembangkan lebih lanjut rencana untuk serangan balasan. Menurut data yang diketahui, tidak seperti sistem Amerika, sistem AI Rusia pada prinsipnya tidak memerlukan partisipasi manusia.
Juga, seperti yang dicatat oleh penulis laporan, pekerjaan aktif pada AI di tentara Rusia telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Dan menurut S Bendett, terobosan ini terutama terkait dengan partisipasi aktif Rusia dalam operasi di Suriah.
Dan juga, menurut agensi, pada tahun 2021 kontraktor Rusia Sozvezdie mendemonstrasikan perangkat lunak yang diperbarui perangkat lunak untuk sistem kontrol, yang hanya memungkinkan Anda untuk melakukan integrasi objek yang diperlukan menjadi satu informasi bidang.
Analis lain dari portal NextGov P. Tucker juga menyoroti bagian dari presentasi CNA yang mengatakan Federasi Rusia mungkin terlibat dalam memperkenalkan AI ke dalam kemampuan nuklirnya.
Dan, kemungkinan besar, ini dilakukan dengan tujuan menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa bahkan dalam kasus serangan tiba-tiba dan kuat, potensi nuklir Federasi Rusia sama sekali tidak akan menderita. Dan ini akan menjadi pencegah utama bagi Amerika Serikat di masa depan.
Apakah Anda menyukai materinya? Kemudian kami evaluasi dan jangan lupa subscribe channelnya.
Terima kasih atas perhatian Anda!