NASA menciptakan aurora buatan dalam percobaan berikutnya di luar angkasa
Selama percobaan KiNet-X Roket geofisika Black Brant Xll digunakan, yang mengirimkan tujuh modul muatan ke luar angkasa sekaligus.
Pada saat yang sama, dua modul berisi uap barium yang disemprotkan pada ketinggian sekitar 400 km. Di sisa modul, perangkat khusus ditempatkan, yang tujuan utamanya adalah mempelajari interaksi medan magnet planet kita dengan partikel bermuatan.
Selama percobaan ini, para insinyur NASA berhasil membentuk aurora buatan manusia, yang dapat diamati bahkan di Bermuda dan di Pantai Timur Amerika Utara.
Apa tujuan percobaan
Jadi, tugas utama dari seluruh eksperimen adalah mempelajari transfer momentum, serta energi yang masuk dekat ruang angkasa dan tepatnya di wilayah dimana pengaruh kuat medan magnet kita Planet.
Peluncuran roket Hitam brant xll ambil tempat 16 Mei 2021 dari pelabuhan antariksa Wallops kecil, yang terletak di Virginia.
Sebagai referensi. Roket geofisika Hitam brant xll adalah roket suborbital yang terdiri dari empat tahap propelan padat. Tinggi roket 19,5 meter, muatan maksimum 410 kg. Pada ketinggian penerbangan maksimum 1.500 km, roket tersebut mampu melempar muatan 110 kilogram.
Setelah 9,5 menit, proses sputtering barium sudah dimulai, yang berlangsung sekitar 30 detik.
Tindakan ini memicu gangguan pada medan magnet di zona sputtering, dan karena alasan ini elektron bebas harus mengubah perilakunya.
Insinyur mengamati prosesnya dengan cermat, menggunakan kamera khusus Bermuda, serta 5 instrumen sekaligus, yang juga dikirim ke luar angkasa dekat bumi di atas roket Black Brant Xll.
Sejauh ini tidak ada data resmi tentang seberapa sukses eksperimen tersebut dan apakah mungkin untuk mengumpulkan data ilmiah.
Pengumuman resmi hanya mengatakan bahwa peluncuran itu berhasil dan cahaya utara berhasil dibuat.
Untuk apa eksperimen ini?
Pengamatan aurora terestrial biasa telah berlangsung selama lebih dari seratus tahun, dan para ilmuwan telah mengikuti aurora planet lain selama beberapa dekade.
Tapi, meskipun periode pengamatan yang mengesankan, para ilmuwan masih memiliki pertanyaan yang belum terpecahkan. Masalahnya adalah bahwa elektron yang terkandung dalam angin matahari dan ruang dekat bumi diberkahi dengan energi yang relatif rendah. Tapi aurora dibentuk oleh partikel berenergi tinggi (kebanyakan elektron dan proton).
Untuk mengungkap mekanisme pengumpulan dan perolehan energi yang diperlukan mereka melakukan serangkaian eksperimen, yang bagian integralnya adalah KiNet-X.
Nah, kita tinggal menunggu publikasi dari data yang terkumpul dan perhitungan ilmiah tentang hal ini. Nah, jika Anda menyukai materinya, beri peringkat dan jangan lupa untuk berlangganan saluran.
Terima kasih atas perhatian Anda!