ISS berhasil menangkap kemunculan jet biru dan "elf" paling langka selama badai petir
Apa yang langsung Anda ingat saat menyebutkan badai petir? Tentu saja, keluarnya petir (lebih jarang bola petir). Namun, pada ketinggian yang tinggi tepat di atas awan petir, seseorang dapat mengamati jenis pelepasan lainnya, yang sifatnya belum sepenuhnya dipahami.
Dalam materi ini, saya hanya ingin memberi tahu Anda tentang fenomena langka seperti manifestasi jet biru paling langka dan yang disebut "elf", yang terekam berkat perlengkapan khusus yang terpasang pada ISS. Menarik? Mari kita mulai.
Bagaimana Anda bisa merekam fenomena langka seperti itu?
Fenomena langka seperti itu direkam menggunakan Monitor interaksi antara atmosfer dan luar angkasa (Atmosphere-Space Interactions Monitor), yang diciptakan atas pesanan khusus orang Eropa agensi.
Peralatan ini dipasang kembali pada tahun 2018 pada sling eksternal. Fenomena langka pertama dengan bantuan kompleks ini tercatat pada Februari 2019.
Analisis data yang tercatat pada waktu itu memakan waktu hampir satu tahun. Dan hasil pekerjaan yang dilakukan baru tersedia tahun ini ketika sebuah artikel diterbitkan di jurnal Nature pada tanggal 20 Januari.
Kilatan menakjubkan dan apa yang diketahui tentangnya
Jadi dalam karya yang diterbitkan, para ilmuwan menggambarkan lima kilatan dalam kisaran biru cahaya tampak, yang masing-masing hanya berlangsung 10 μs. Flare direkam di atas Samudera Pasifik dan salah satu rangkaian flare memunculkan apa yang disebut jet, yang mampu mencapai stratopause (50-55 km).
Yang mengejutkan adalah lima letupan sekaligus disertai kemunculan "elf" di ionosfer (50-100 km). Pada saat yang sama, sinyal radio direkam dalam rentang frekuensi dari 3 hingga 300 megahertz.
Data yang dikumpulkan oleh kompleks memungkinkan para ilmuwan untuk menarik beberapa kesimpulan tentang sifat petir. Jadi, khususnya, telah dipastikan bahwa pembentukan jet biru bertanggung jawab atas proses yang kira-kira sama yang menghasilkan petir klasik.
Beberapa pola pembentukan petir juga diidentifikasi. Namun hingga saat ini, berbagai fenomena kelistrikan di lapisan atas atmosfer planet masih kurang dipelajari.
Kebun binatang dirgantara yang begitu sedikit dipelajari
Faktanya, para ilmuwan tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi di atmosfer kita. Dan masalahnya adalah fenomena kelistrikan bersifat sementara dan sulit untuk diamati. Tetapi di sepanjang sejarah pengamatan, para ilmuwan telah berhasil mencatat beberapa fenomena dan bahkan memberikan nama padanya:
- Awal berwarna biru (permulaan biru) - pelepasan ini terbentuk paling dekat dengan permukaan tanah pada ketinggian sekitar 20 km. Secara umum diterima bahwa ini adalah sejenis jet biru "belum matang" (Blue jet)
- Sedikit lebih tinggi adalah Sprite merah, yang karena kemilau merahnya, lebih mudah dibedakan daripada semua spesies lainnya. Mereka muncul di ketinggian dari 50 hingga 90 km dan dapat tumbuh hingga ukuran luar biasa hingga lebar 50 km.
- "Peri" yang paling misterius dan sangat kurang dipelajari (ELVES singkatan - sumber radiasi cahaya dan gangguan frekuensi rendah sebagai akibat dari pulsa elektromagnetik). Fenomena ini bisa mencapai diameter 400 km, sedangkan terbentuk pada ketinggian sekitar 100 km
- Selain itu, ada yang disebut "troll" (TROLL), "fairies" (Pixie), "ghosts" (Ghost), serta "gnome" (Gnome). Bahkan lebih sedikit yang diketahui tentang fenomena ini.
Sukai materinya, lalu angkat jari Anda dan subscribe ke channel tersebut. Terima kasih atas perhatian Anda!