Jenis superkonduktivitas yang sama sekali baru ditemukan
Sebuah tim ilmiah dari Jepang telah secara eksperimental mencatat transisi mulus antara dua jenis superkonduktivitas yang berbeda, yang sebelumnya diakui sama sekali tidak kompatibel. Dan fase transisi ini adalah jenis superkonduktivitas yang sebelumnya tidak diketahui.
Bagaimana keadaan baru superkonduktivitas ditemukan
Efek superkonduktivitas diwujudkan dalam material yang sebelumnya telah mengalami pendinginan ekstrem. Dalam keadaan ini, konduktor memiliki resistansi nol, yang memungkinkan transfer listrik tanpa kerugian sama sekali.
Sebelum ditemukannya ilmuwan Jepang, terdapat dua jenis superkonduktivitas yang masih dianggap saling independen satu sama lain, yaitu:
Varian superkonduktivitas pertama adalah yang disebut status Bardeen-Cooper-Schrieffer (BCS). Dengan jenis ini, atom-atom di dalam konduktor diperlambat sebanyak mungkin dan berbaris dalam sebuah rantai, yang memungkinkan elektron lewat tanpa kehilangan.
Varian superkonduktivitas kedua adalah apa yang disebut kondensat Bose-Einstein (BEC). Inilah yang disebut keadaan materi kelima, yang terbentuk ketika atom-atom yang didinginkan hampir berhenti bergerak sepenuhnya.
Sebagai kepala karya ilmiah K. Okazaki (profesor di Institute of Solid State Physics), mereka berhasil mengamati kondensat Bose-Einstein secara eksperimental, kemudian ada keadaan materi yang benar-benar baru dan keunikannya bahwa keadaan ini tidak disebabkan oleh partikel, tetapi ombak.
Jadi, karena secara bertahap mendingin hingga hampir nol mutlak, partikel-partikel itu tampak "kabur" di angkasa. Selain itu, proses ini mendapatkan momentum sampai atom, yang menjadi lebih seperti gelombang, tidak memberikan tumpang tindih yang praktis tidak dapat dibedakan.
Pada saat yang sama, materi yang terbentuk dengan cara ini menunjukkan sifat superkonduktivitas dengan sifat baru.
Sifat-sifat ini mulai memanifestasikan dirinya dalam serangkaian eksperimen reguler, ketika para ilmuwan mulai mendinginkan materi yang dibuat berdasarkan logam seperti besi dan selenium.
Dan berkat penggunaan peralatan ultrasensitif dan algoritme khusus, semua fase transisi dari BCS ke KBE dan untuk menetapkan bahwa dua rezim yang dipertimbangkan hanyalah manifestasi yang berbeda dari satu fenomena superkonduktivitas, dan bukan bentuknya yang berbeda, seperti telah dipertimbangkan sebelumnya.
Para ilmuwan membagikan hasil pekerjaan yang dilakukan di halaman jurnal Kemajuan Sains.
Apa yang diberikan oleh penemuan unik ini
Penelitian ilmiah dan penemuan jenis superkonduktivitas BEC yang benar-benar baru hanyalah salah satu tahap dalam perjalanan menuju pembentukan teori superkonduktivitas umum (global).
Bagaimanapun, perkembangannya akan memungkinkan di masa depan untuk menciptakan superkonduktor pada suhu yang lebih dapat diterima.
Jika Anda menyukai materi, angkat jempol Anda dan berlangganan. Terima kasih atas perhatian Anda!