8 stereotip kuno tentang kenyamanan yang tidak cocok dengan interior modern
Kebiasaan itu baik, tapi tidak selalu. Misalnya, dalam penataan hunian, itu tidak akan relevan. Bagaimanapun, banyak orang yang terbiasa dengan lingkungan tertentu dan mengubahnya dengan susah payah. Namun, semua bidang kehidupan manusia sedang berkembang, dan ini telah mempengaruhi real estat, termasuk penataan tempat.
Seseorang dapat memilih stereotip seperti itu dalam dekorasi tempat, yang sudah menjadi usang.
1. Furnitur di sepanjang dinding. Ini adalah gaya penempatan furnitur boilerplate. Sudah lama usang. Tentu saja, cara ini dapat menghemat banyak ruang, tetapi lebih baik mengorbankan ruang daripada keindahan. Anda tidak harus mengikuti ilusi seseorang, melainkan menciptakan gaya Anda sendiri.
2. Perangkat tempat tidur. Anda tidak boleh membeli satu set standar yang terdiri dari tempat tidur dan meja samping tempat tidur. Pengaturan ini akan sesuai di hotel, tetapi tidak di rumah. Lebih baik membeli furnitur yang berbeda atau bahkan menolak beberapa barang. Sehingga interiornya akan lebih orisinal dan modern.
3. Ubin kamar mandi. Kamar mandi selalu berubin. Ini tidak mengherankan, karena bahan semacam itu mampu menahan kelembapan dan sangat mudah dirawat. Namun, kini masih banyak material lain yang bisa menggantikan ubin standar. Misalnya ada panel yang bentuknya seperti batu alam, kayu atau beton. Sebagai upaya terakhir, jika Anda tidak ingin melepaskan ubin, Anda dapat memilihnya dalam ukuran dan bentuk yang tidak standar.
4. Sofa yang nyaman hanya bisa berukuran besar. Saat ini, banyak yang masih berpendapat bahwa sofa yang kaya dan nyaman harus memiliki sandaran tangan yang besar dan kain pelapis yang mewah. Namun, kesederhanaan sudah populer, terutama jika ruangannya kecil.
5. Dinding putih hanya bisa ada di rumah sakit. Stereotip ini sudah lama ketinggalan zaman. Saat memilih furnitur dengan corak yang tepat, serta menempatkan aksen pada detail tertentu, dinding putih hanya akan menambah ruang dan cahaya pada ruangan.
6. Meja dan kursi harus memiliki gaya yang sama. Di zaman Soviet, furnitur dibeli dalam satu set. Namun, hari ini stereotip ini sudah ketinggalan zaman. Pasar dipenuhi dengan berbagai model furnitur, dan oleh karena itu Anda tidak boleh membatasi diri dalam pilihan Anda.
7. Jika untuk anak-anak, maka pastikan cerah. Banyak orang menjadikan kamar bayi menjadi ruangan yang terang, bahkan terkadang mencolok. Namun, para psikolog yakin ini bukanlah keputusan yang tepat. Apalagi jika anak tersebut berusia di bawah tiga tahun. Dalam hal ini, dan bahkan di hadapan anak yang lebih besar, nuansa di kamarnya harus dibuat tenang. Secara umum ruangan sebaiknya memiliki warna pastel.
8. Jendela harus ditutup dengan tirai. Terlepas dari kenyataan bahwa tirai memberikan kenyamanan ruangan, lebih baik menolaknya. Ini tidak lagi populer. Sebagai upaya terakhir, ada banyak alternatif furnitur ini.
Setiap orang memutuskan sendiri apa yang indah, nyaman dan nyaman baginya. Namun, Anda bisa tumbuh dan berkembang hanya dengan mengikuti perkembangan zaman, dan tidak bergantung pada sisa-sisa yang vulgar.